Ketika awal
Penulis mulai berinvestasi di pasar saham di 2008, saat itu usia Penulis adalah
20 tahun. Penulis patungan dengan beberapa teman di kampus karena waktu itu
masih ada modal minimum Rp 10 juta untuk buka account di pasar modal. Ketika
artikel ini ditulis, usia Penulis adalah 29 tahun. Jadi kurang lebih sudah 8 –
9 tahun Penulis berinvestasi di pasar saham. Penulis termasuk beruntung karena
waktu itu “dipaksa” oleh teman untuk ikut patungan buka account di salah satu
sekuritas. Padahal waktu tahun 2008, teknologi belum secanggih sekarang. Online trading juga belum ada sehingga
kalau jual dan beli harus telpon ke sekuritas bersangkutan. Laporan keuangan
pun sangat sulit diakses. Buku-buku referensi tentang saham juga masih sangat
terbatas.
Bagaimana dengan
Anda sekarang? Semua sekuritas rasanya sudah memiliki fasilitas Online Trading, sehingga Anda bisa
melakukan transaksi di manapun dan kapanpun. Laporan keuangan dan aktivitas
korporat dapat dilihat di situs www.idx.co.id.
Sekarang juga banyak sekali buku-buku yang membahas tentang saham. Anda juga
dapat mencari referensi lain tentang saham dari Mbah Google. Intinya, dengan kemajuan teknologi seperti sekarang
ini, memudahkan Anda untuk memulai untuk berinvestasi di pasar saham.
Lalu pada usia
berapa saya harus memulai investasi? Kembali lagi jawaban saya adalah SEKARANG.
Katakan saat ini umur Anda adalah di awal 20 - an. Maka Anda sangat beruntung,
karena Anda memiliki WAKTU yang lebih panjang dibandingkan dengan orang-orang
lain yang baru memulai investasi di awal umur 30 – an atau 40 – an. Anda berada
di waktu yang paling tepat untuk memulai. Meskipun dana yang Anda miliki saat
ini belum seberapa tidak menjadi masalah, karena dengan kedisplinan dalam
berinvestasi, jumlah dana yang Anda miliki akan semakin besar seiring
berjalannya waktu. Tokoh ternama dunia, Warren Buffett, memulai investasi
pertamanya di usia 11 tahun. Ia tidak memulai investasinya langsung dengan
modal miliaran dollar seperti sekarang, melainkan dengan modal yang kecil juga.
Katakan Anda harus menderita kerugian di awal pun (semua investor pasti pernah
mengalami kerugian), Anda kemungkinan besar tidak perlu khawatir karena masih
belum memiliki tanggungan. Jadi, saya sangat merekomendasikan Anda untuk
memulai sekarang.
Bagi Anda yang
saat ini berusia di awal 30 -an, Anda tidak perlu berkecil hati. Anda memiliki
kelebihan lain, yaitu mungkin modal yang Anda miliki sekarang sudah jauh lebih
besar karena Anda sudah mapan dalam bekerja, namun Anda masih menaruh uang
hasil kerja keras Anda di tabungan. Mulai sekarang, Anda bisa mengalihkan
tabungan Anda dari bank ke investasi saham. Lo Kheng Hong pertama kali memulai
investasi saham di awal usia 30 - an. Jadi, Anda belum terlambat sama sekali.
Demikian pula dengan
Anda yang sekarang berusia di awal 40 - an, tidak pernah ada kata terlambat.
Anda kemungkinan besar juga memiliki modal yang jauh lebih besar daripada orang
yang berusia 30 – an, dan tentunya tingkat kedewasaan yang jauh lebih matang
dalam mengolah informasi. Ini adalah modal utama Anda. Anda juga kemungkinan
sudah tidak memiliki tanggungan yang terlalu besar, karena kemungkinan anak
Anda juga sudah mulai bisa mendapatkan penghasilan sendiri.
Pesan yang ingin
saya sampaikan adalah tidak peduli berapa usia Anda sekarang ketika baru memulai
investasi saham, kita tidak bisa merubah apa yang telah lewat. Namun, kita bisa
mulai mempersiapkan masa depan untuk 5 tahun atau 10 tahun ke depan, dimulai
dari SEKARANG.
Satu hal lagi, jika
kita melihat kondisi makro ekonomi Indonesia, sekarang ini negara kita ini sedang
dalam fase tinggal landas untuk menjadi negara maju di masa depan. Hal ini sama
seperti Amerika yang perekonomiannya mulai maju pesat sejak tahun 1950-an
(pasca perang dunia kedua). PDB Indonesia sendiri terakhir tercatat US$ 1,866
per kapita, atau naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 1990, dan
selama 20 tahun terakhir ini trend-nya naik terus (hanya turun sekali pada
krisis 1997 – 1998, tapi di tahun-tahun lainnya termasuk 2008, cenderung naik
terus). Namun, PDB US$ 1,866 per kapita itu secara relatif masih sangat rendah
dibanding banyak negara-negara maju, sehingga ruang bertumbuhnya masih sangat
terbuka lebar.
Jadi tunggu apa lagi? Dengan kemajuan teknologi yang memudahkan Anda untuk mempelajari saham, serta momentum yang tepat di mana Indonesia sedang dalam fase tinggal landas untuk menjadi negara maju, rasanya tidak ada alasan untuk tidak memulai investasi Anda sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar