Pada tanggal 24
Januari 2017 yang lalu, IDX merilis berita bahwa per akhir tahun 2016 kemarin,
kepemilikan investor domestik terhadap saham di BEI tercatat sebesar 45.5%,
sementara kepemilikan investor asing sebesar 54.5%. Data ini menunjukkan bahwa
sampai akhir 2016 kemarin, Bursa Saham Indonesia masih didominasi oleh Investor
Asing. Indonesia masih belum menjadi tuan rumah di Bursa Efek Indonesia. Namun
jika kita tarik data 10 tahun ke belakang, angka 45.5% tadi merupakan yang
TERTINGGI selama 10 tahun terakhir. Sebelumnya, komposisi kepemilikan saham
investor domestik berkisar antara 33% - 41%. Trend ini menunjukkan bahwa tahun
2016 kemarin investor domestik mulai menggesar dominasi asing di Bursa Efek
Indonesia.
Apa yang
menyebabkan komposisi kepemilikan investor lokal meningkat di tahun 2016? Dalam
setahun terakhir, BEI banyak melakukan kegiatan mengenai edukasi dan menarik
minat masyarakat awam untuk berinvestasi di saham. Banyak seminar-seminar pasar
modal di kampus-kampus dan kantor, dan dikemas dengan campaign #yuknabungsaham.
Melihat agresif nya edukasi dan campaign yang dilakukan oleh Bursa Efek
Indonesia, bukan tidak mungkin di tahun 2017 ini atau setidaknya beberapa tahun
ke depan kepemilikian investor domestik sudah berada di atas 50%. Jumlah
investor ritel lokal sendiri meningkat dari sekitar 300 ribu di tahun 2013,
menjadi 550 ribu an di tahun 2016, atau HAMPIR 2x lipat dalam waktu 3 tahun.
Namun, jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia sebesar 250 juta
orang, maka jumlah investor saham lokal MASIH DI BAWAH 1% PENDUDUK INDONESIA.
Apa artinya?
Artinya adalah potensi peningkatan jumlah investor lokal di Indonesia masih
sangat terbuka lebar. Kita adalah generasi awal di dunia saham investasi
Indonesia, seperti halnya Warren Buffett di tahun 60 – an. Penulis sendiri
sudah mulai berinvestasi di saham sejak kuliah tahun 2009. Memang butuh proses
panjang untuk bisa melatih mindset dan mental untuk menjadi seorang investor.
Namun, SEKARANG adalah waktu yang tepat bagi Anda yang belum memulai investasi
saham.
Apabila Anda
merupakan seorang Mahasiswa, Penulis sangat menyarankan untuk segera memulai
investasi Anda. You have more time which
most people don’t. Itu adalah asset utama Anda. Tidak masalah jika dana
belum seberapa. Seperti yang Penulis ceritakan pada artikel awal, Penulis
memulai investasi saham patungan dengan teman-teman kuliah di kampus. Begitu
Penulis sudah mulai bekerja, baru membuka account sendiri. Apabila Anda seorang
Professional, Anda juga punya asset, yaitu mungkin keuangan Anda sudah lebih
baik atau mapan, Anda bisa lebih BERANI untuk menyisihkan sebagian dari gaji
Anda untuk memulai investasi saham Anda. Apabila Anda seorang Ibu Rumah Tangga,
Anda juga bisa menjadikan investasi saham sebagai penghasilan tambahan, atau
justru menjadi penghasilan utama Rumah Tangga. Siapapun Anda, mari kita
sama-sama mengambil bagian, karena kita beruntung menjadi generasi awal di
dunia investasi saham Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar