Masih berkaitan
dengan artikel sebelumnya, di mana kita membahas apa yang sebaiknya kita
lakukan jika kita ketinggalan kereta di saham yang kita incar. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas lebih
detail mengenai kesulitan terbesar seorang investor, yaitu BERSABAR.
Ketika kita
membahas tentang investing VS trading di artikel sebelumnya (Anda dapat
membacanya kembali di sini), ada satu hal mendasar yang membedakan kedua nya,
yaitu TINGKAT KESABARAN dalam
menghasilkan profit. Dalam investing, kita membeli saham karena kita melihat
perusahaan memiliki fundamental yang bagus dan kita PERCAYA bahwa perusahaan akan
menghasilkan kinerja yang lebih bagus lagi ke depannya. Dalam trading, kita
membeli saham karena melihat chart bahwa saham tersebut akan uptrend dalam
beberapa minggu ke depan. Anda melihat perbedaannya di sini?
Perbedaannya
adalah dalam hal mindset Anda dalam berinvestasi. Dalam investing, Anda percaya
kepada PERUSAHAAN tersebut, sedangkan dalam trading, Anda percaya kepada CHART.
Sehingga ketika Anda trading, dan saham pilihan Anda menghasilkan return yang tidak
sesuai ekspektasi, Anda akan kecewa. Namun ketika Anda investing, dan saham
pilihan Anda menghasilkan return yang belum sesuai ekspektasi, Anda akan
BERSABAR, karena Anda tahu butuh proses dan waktu untuk mencapai profit yang
signifikan. Sementara ketika Anda trading, mindset Anda adalah saham mana yang
bisa menghasilkan profit dalam waktu instan. Buffett memiliki mindset bahwa
dirinya mendapatkan penghasilan dari PERUSAHAAN, bukan dari pasar saham. Pasar
saham hanyalah PERANTARA dalam meningkatkan nilai investasi Anda. Saya harap
Anda memahami maksud yang ingin saya sampaikan.
Sekarang, coba
Anda pikirkan berapa banyak pelaku transaksi harian atau “swing traders” yang
pernah mengubah $ 10 juta menjadi $ 1 miliar? Pelaku transaksi harian atau “swing
traders” seringkali menjual saham mereka hanya beberapa minggu atau bahkan
beberapa hari setelah mereka beli. Seorang Value Investor seperti Warren
Buffett dan Lo Kheng Hong, mempertahankan saham selama beberapa tahun, bahkan
sampai beberapa dekade.
Pasar saham sendiri
sangat bermusuhan dengan pihak yang suka keluar dan masuk (BUY AND SELL), dan
cukup ramah terhadap pihak yang membeli dan mempertahankan (BUY AND HOLD). Buffett
pernah mengatakan “Investasi adalah di mana Anda menemukan beberapa perusahaan
yang bagus kemudian berdiam diri saja di dalamnya. Terlalu banyak tingkah dalam
berinvestasi adalah sebuah kesalahan. Kesabaran adalah bagian dari permainan.” Buffett
juga mendeskripsikan pasar saham sebagai sarana memindahkan uang dari investor
yang tidak sabaran ke investor yang sabar.
Apakah Anda tahu
pembelian saham pertama Warren Buffett sebagai seorang investor? Ketika Warren
Buffett berumur 11 tahun, dia melakukan pembelian sahamnya yang pertama, yaitu
Cities Service Preferred di harga $38 per lembar saham. Tidak lama setelah itu,
Buffett menjual sahamnya di harga $ 40 per lembar saham. Beberapa tahun
kemudian, saham tersebut berada di harga $200 per lembar saham. Dari sini lah
Buffett belajar mengenai kesabaran dalam
berinvestasi.
Well, Anda dapat
melakukan latihan mental sederhana berikut ini untuk melatih kesabaran Anda.
Bayangkan, ketika Anda membeli saham, keesokan harinya pasar ditutup untuk
liburan selama lima tahun. Meskipun saya tahu, tentu saja tidak mudah untuk
bersabar, tetapi memiliki temperamen yang tepat merupakan komponen yang
benar-benar penting dalam berinvestasi. Ben Graham dalam bukunya “The
Intelligent Investor” mengatakan “investor dengan temperamen yang sesuai dengan
proses investasi menghasilkan lebih banyak profit daripada mereka yang tidak
memiliki temperamen serupa, meskipun mempunyai pengetahuan yang luas mengenai
keuangan, akuntansi, dan pasar saham”.
Saya sendiri
dulunya merupakan seorang swing trader. Anda dapat melihat cerita lengkap nya
di sini. Namun sejak kejatuhan yang saya alami, saya meninggalkan cara swing
trader tersebut dan menjadi seorang value investor. Bagi saya pribadi, menjadi
value investor jauh lebih cocok buat saya ketimbang swing trader. Saya menjadi
jauh lebih sabar. Jika dulu saya membeli saham untuk jangka waktu mingguan,
sekarang saya membeli setidaknya untuk 1 tahun. Wah lama donk taking profitnya?
Betul memang lebih lama, namun dengan kedisiplinan menggunakan Value Investing
ketika memilih saham untuk diinvest, profit yang akan dihasilkan akan jauh
lebih tinggi.
Satu hal
terakhir, saya memiliki kabar baik untuk Anda. Untuk dapat sukses di pasar,
Anda tidak memerlukan kecerdasan dalam menganalisa secara luar biasa. Anda
hanya memerlukan kecerdasan rata-rata. Namun, Anda perlu memiliki mindset dan
mental layaknya seorang investor, dan salah satunya adalah BERSABAR.