Hari kemarin,
Selasa 21 Februari 2017, harga saham sejuta umat, Bumi Resources (BUMI) turun
ARB (Auto Reject Bawah) ke harga 294, setelah sebelumnya sempat menyentuh titik
tertinggi di 505 pada tanggal 27 Januari yang lalu. Banyak group Whatsapp dan
group-group lainnya membicarakan penurunan ini. Banyak sekali yang mengeluh cut
loss dan menderita kerugian. Bayangkan, jika Anda membeli BUMI di harga 505
maka nilai investasi Anda sudah berkurang sekitar 40% hanya dalam waktu kurang
dari 1 bulan. Mengerikan bukan? Mungkin banyak dari Anda yang merasa bingung
ataupun bimbang, apa tindakan yang harus dilakukan? Cut Loss atau Hold? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, sekarang mari kita telaah secara Analisa keuangan.
Pergerakan saham BUMI sejak Oktober 2016 –
Februari 2017
Laporan Keuangan
terakhir BUMI adalah Q3 tahun 2016, di mana secara umum belum ada peningkatan
sebenarnya. Pendapatannya turun dari Rp 33.5 Miliar menjadi $ 18.1 Miliar ( -46%
). Ekuitas perusahaan juga masih minus atau defisiensi modal sebesar US$ 2.8
Miliar, serta hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
sebesar $ 3.6 Miliar, di mana jika dalam waktu 1 tahun tersebut, BUMI tidak
dapat melunasi hutangnya, mengajukan penundaan pembayaran, atau mengkonversi
menjadi saham (convertible bonds), maka BUMI akan dinyatakan pailit alias
bangkrut. Jika kita melihat fakta-fakta tersebut, maka BUMI dapat dikatakan
memiliki kinerja yang sangat parah.
Namun, di sisi
lain ada opportunity yang dapat
membuat BUMI dapat kembali meningkat performance nya di tahun 2017 ini.
Pertama, kenaikan harga batubara global turut mengerek harga batubara milik
BUMI. Average Selling Price (ASP)
BUMI sepanjang Januari 2017 adalah US$ 57 per ton, lebih tinggi dibandingkan
ASP BUMI selama periode 2016 sebesar US$ 42 per ton (naik 36%). Pencapaian
serupa juga ditorehkan dua anak usaha BUMI, yakni PT Arutmin Indonesia dan PT
Kaltim Prima Coal (KPC). ASP batubara Arutmin Indonesia tercatat mencapai US$
38 per ton, naik 58% dibanding ASP 2016, US$ 24 per ton. Adapun ASP batubara
KPC sebesar US$ 66 per ton, tumbuh 30%. Kedua, BUMI berhasil
menyelesaikan proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Pada November
2016, para kreditur BUMI telah menyepakati proposal perdamaian berupa konversi
utang menjadi saham. Melalui tukar guling itu, utang komersial BUMI senilai US$ 4,2 miliar akan berkurang menjadi US$ 1,6
miliar. Beban bunga utang BUMI juga akan berkurang lebih dari US$ 250 juta setiap
tahun. Yang menarik, konversi utang menjadi saham BUMI akan dilakukan di harga Rp 926,16 per saham.
Inilah yang membuat selama 3 bulan terakhir harga saham BUMI meningkat dari Rp
70 – 80 menjadi Rp 505 di Januari kemarin.
Pada tanggal 7
Februari 2017, perusahaan sudah melakukan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa
(RUPSLB) untuk meminta persetujuan melakukan Penawaran Umum Terbatas V kepada
Para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
dan hasilnya adalah disetujui. Anda mungkin bertanya, kalau right issue akan
dilakukan di harga Rp 926,16 per saham, mengapa kemarin BUMI kena ARB (Auto
Reject Bawah) ke 294? Salah satu alasannya adalah Maybank Kim Eng (ZP) menjadi
salah satu penjual terbesar saham BUMI di level Rp294. ZP melakukan penjualan
sebanyak 753.000 lot, aksi tersebut berlangsung pada pukul 15:34-16:00 WIB.
Saya juga yakin banyak dari Anda yang juga kena panic selling sehingga ikut mendorong jatuhnya harga saham BUMI.
Harga Wajar BUMI
Oke, terlepas
dari fluktuatif nya saham BUMI belakangan ini, pertanyaan berikutnya ke mana
sebenarnya arah saham BUMI? Oke, sekarang kita lihat. BUMI saat ini memiliki
cadangan batubara sebanyak 3 Miliar Ton. Jika kita menghitung secara
konservatif dengan asumsi Average Selling Price (ASP) BUMI sepanjang tahun 2016
di kisaran US$ 40 per metrik ton, maka nilai cadangan batubara BUMI masih sebesar US$ 120 miliar. Dari Average Selling
Price US$40 tadi, kita ambil konservatif bahwa keuntungan yang diperoleh
setelah dikurangi ongkos produksi dan royalti ke pemerintah adalah hanya 5%,
maka diperoleh angka US$2. Sementara hutang BUMI setelah konversi utang menjadi
saham adalah US$ 1.6 Miliar. Nilai wajar BUMI dapat dihitung dengan cara : (Cadangan
batubara BUMI X Profit dari Average
Selling Price) – Hutang BUMI à
(3 Miliar Ton X $ 2 per Ton)
- $ 1.6 Miliar = $ 4.4 Miliar
Sementara itu, jumlah
saham beredar BUMI sebelum right issue adalah 36.6 Miliar lembar saham. Oleh
karena itu, nilai wajar BUMI per lembar saham adalah $ 4.4 Miliar / 36.6 Miliar
lembar saham = $0.12 per lembar saham, atau jika menggunakan nilai tukar US$ 1
= Rp 13,300, maka harga wajar BUMI per lembar saham adalah $0.12 X Rp 13,300 =
Rp 1,598 (dibulatkan menjadi Rp 1,600)
Apakah itu
berarti harga saham BUMI PASTI akan ke Rp 1,600? Tidak ada yang bisa menjawab,
mengingat BUMI adalah saham sejuta umat, di mana banyak faktor yang akan
berperan di dalamnya. Investasi di saham BUMI ini lebih ke arah spekulasi
ketimbang investasi sebenarnya.
Kesimpulan
So,
kesimpulannya adalah : jika Anda ingin berinvestasi di saham yang dapat membuat
Anda tidur nyenyak, saya menyarankan agar Anda invest di saham lain yang
lebih sesuai dengan kaidah value investing. Namun, jika Anda memang ingin
mencoba untuk berspekulasi, Anda bisa “mencicipi” saham ini. Namun, seperti
biasa, Anda bertanggung jawab terhadap investasi Anda sendiri. Bagi Anda yang
sahamnya masih nyangkut, semoga artikel ini dapat sedikit menenangkan hati
Anda.
ENRG berapa nilai wajarnya mas? Mohon analisisnya
BalasHapusNama saya Aditya Aulia saya mengalami trauma keuangan karena saya ditipu dan ditipu oleh banyak perusahaan pinjaman online dan saya pikir tidak ada yang baik bisa keluar dari transaksi online tapi semua keraguan saya segera dibawa untuk beristirahat saat teman saya mengenalkan saya. untuk Ibu pada awalnya saya pikir itu masih akan menjadi permainan bore yang sama saya harus memaksa diri untuk mengikuti semua proses karena mereka sampai pada kejutan terbesar saya setelah memenuhi semua persyaratan karena permintaan oleh proses saya bisa mendapatkan pinjaman sebesar 350jt di rekening Bank Central Asia (BCA) saya saat saya waspada di telepon saya, saya tidak pernah mempercayainya, agaknya saya bergegas ke Bank untuk memastikan bahwa memang benar ibu kontak sekarang mengalami terobosan pemanasan jantung dalam kehidupan finansial Anda melalui apakah itu BBM INVITE-nya: {D8980E0B} atau apakah kamu ingin mengkonfirmasi dari saya? Anda bisa menghubungi saya melalui surat saya: {aditya.aulia139@gmail.com} dan juga Anda bisa menghubungi perusahaan ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY (ISKANDAR LENDERS) via: {mail:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}
BalasHapuse_mail:::[aditya.aulia139@gmail.com]
[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
WhatsApp:::[+44] 7480 729811[Chats Only]
Telephone Number☎[+44] 7480 729811[Calls Only]
BBM INVITE:::[D8980E0B]