Well, seperti
yang penulis sampaikan di artikel sebelumnya.. Penulis pernah mengalami
kejatuhan dari Pasar Saham di tahun 2013, setelah sebelumnya sempat profit
besar di 2009 – 2012. Namun Mr Greedy (keserakahan) pula lah yang membawa Penulis
harus merasakan pengalaman pahit tersebut. Banyak sekali kesalahan yang Penulis
lakukan, dan Penulis ingin sekali sharing supaya Anda tidak perlu jatuh ke
lubang yang sama dengan saya. Untuk membaca kesalahan yang dilakukan penulis
dapat dilihat di sini.
Di tahun 2012
itu pula Penulis trauma dengan dunia saham (mungkin sebagian dari Anda juga
masih trauma sampai saat ini) dan membuat Penulis vakum selama lebih dari 1
tahun di dunia saham. Dana penulis waktu itu hanya tersisa 15% dari modal awal.
Yaa Karena itu tadi : mindset nya salah
(ingin cepat kaya dari saham), tekniknya
salah (hanya pakai technical analysis tanpa melihat fundamental analysis), eksekusi nya juga salah (banyak percaya
rumor, trading dengan frekuensi tinggi, ikut arus, terlalu percaya analis,
dll). Semuanya serba salah pokoknya.
Namun, selama
masa vakum tersebut, Penulis mencoba mempelajari buku-buku Warren Buffett (dan buku
Adam Khoo) waktu itu. Para investor sukses itu menggunakan Value Investing
sebagai metode pengambilan keputusan mereka dalam berinvestasi. Saya tidak akan
menceritakan Value Investing secara detail di sini (saya ingin Anda memahami
terlebih dahulu why nya, ketimbang what nya). Pada awalnya, saya melihat
pendekatan Value Investing ini terkesan old
school (ketimbang technical analysis
yang berisi grafik-grafik dan chart cantik). Awalnya Penulis malas untuk
mempelajarinya karena harus buka laporan keuangan, mempelajari rasio keuangan,
dll.
However, memang
tidak ada jalan pintas untuk menjadi sukses. Penulis mau tidak mau juga “dipaksa”
untuk mulai membuka Laporan Keuangan perusahaan. Penulis juga mempelajari
konsep-konsep Value Investing dan Fundamental Analysis Perusahaan. Penulis
mempelajari yang namanya EPS (Earning Per Share), PER (Price to Earning Ratio),
PBV (Price to Book Value), Margin of Safety, Intrinsic Value, dll. Mendengarnya
saja mabok? Eits nanti dulu.. ternyata tidak sesulit kelihatannya.. Kalau kita
mau belajar ternyata tidak sulit. Dan tahukah Anda, dengan konsep Value
Investing kita juga bisa melihat apakah fundamental perusahaan ini sedang bagus
atau tidak, dan valuasi saham nya terlalu tinggi (overvalued), sedang (fair),
atau terlalu rendah (undervalued)
hanya dalam waktu 5 – 10 menit. Menarik bukan?
Semakin Penulis
memahami konsep Value Investing, kepercayaan diri Penulis mulai pulih. Dari
yang tadinya trauma, akhirnya muncul keberanian untuk memulai lagi investasi di
dunia saham. Dengan mengumpulkan sebagian dari gaji, Penulis masuk kembali ke
dunia saham di akhir tahun 2013. Namun kali ini dengan persiapan yang
jauh lebih matang, dengan mindset yang benar, teknik pemilihan saham yang
benar, dan eksekusi yang benar. Apakah langsung profit? Tidak juga. Tapi dengan
mindset yang benar, Penulis sudah belajar bahwa investasi yang sukses BUTUH
WAKTU. Puji Tuhan, dari 2014 – 2016 kemarin, Penulis selalu mencatatkan profit
jauh di atas kinerja IHSG. Dan yang patut Penulis syukuri, semua kerugian di
tahun 2013, TERBAYAR LUNAS bahkan JAUH MELEBIHI jumlah kerugian tersebut.
Apakah konsep
Value Investing ini adalah konsep terbaik? Jawabannya tergantung bagaimana Anda
melihatnya. Bagi Penulis, konsep Value Investing adalah konsep yang paling
COCOK buat Penulis, karena tidak perlu lagi deg-degan ketika harga saham turun,
tidak perlu lagi panik ketika IHSG bearish, tidak perlu lagi setiap menit
membuka layar trading untuk melihat harga saham hari ini, tidak perlu lagi
bingung kalau ada rumor ini dan itu. Sepanjang kita sudah memilih saham yang
sesuai dengan konsep Value Investing, kita bisa “tidur dengan nyenyak”. Value
Investing tidak hanya mengenai teknik pemilihan saham yang tepat, melainkan
juga melatih mindset yang tepat.
Oleh karena itu
lah, Penulis terdorong untuk menjadi berkat bagi banyak orang, dengan sharing
di web ini, dan ke depannya juga akan memberikan sharing, pelatihan, atau
seminar mengenai Value Investing ini. Penulis sendiri sudah sharing tentang
Value Investing ini ke beberapa teman terdekat dan mereka juga sudah mulai
mempraktekannya.
0 komentar:
Posting Komentar