Minggu, 26 Februari 2017

Argghhh… Saya Ketinggalan Kereta…

Sebagai seorang investor, Anda pastinya ingin membeli sebuah saham dengan fundamental bagus di harga yang murah. Sama hal nya ketika Anda berbelanja, Anda pasti ingin barang dengan kualitas bagus di harga yang murah. Namun, ada kalanya barang-barang yang ingin kita beli harga nya “terlalu mahal”. Apakah kita akan tetap membelinya?

Sebelum kita lanjut lebih jauh, kita perlu refresh terlebih dahulu mengenai kriteria saham yang layak dibeli menurut Value Investing. Ada 2 kriteria penting, yaitu :

1.   Apakah saham tersebut memiliki fundamental bagus? (Net profit bertumbuh, DER (Debt to Equity Ratio) rendah, ROE (Return on Equity) tinggi, Cash Flow positif)

2.      Apakah saham tersebut berada pada harga yang undervalued dibandingkan intrinsic value nya? (PER (Price to Equity Ratio) rendah, PBV (Price to Book Value) rendah, MOS (Margin of Safety) tinggi)

Jika jawaban untuk kedua nya adalah YA, maka barulah Anda boleh membeli saham tersebut.

Nah permasalahannya, seringkali Anda sudah menemukan saham yang memiliki fundamental bagus (kriteria nomor 1), dan Anda sudah memasukkan saham tersebut ke dalam “watchlist” Anda, namun Anda belum mendapatkannya di harga yang tepat. Katakanlah Anda bersiap untuk membeli saham A, saat ini harganya adalah di 300, dan Anda siap untuk menampungnya di harga 290. Ternyata di hari tersebut, muncul sentiment positif yang membuat saham tersebut tidak sampai di harga 290, melainkan langsung naik 30% - 40% dalam beberapa hari perdagangan. Jika sudah ketinggalan kereta seperti ini, bagaimana reaksi Anda?

Kebanyakan investor akan berlomba-lomba untuk membeli saham tersebut, sehingga mendorong harga saham tersebut ke harga yang irasional. Sebagai seorang Value Investor, Anda perlu ingat prinsip Warren Buffett yang sangat terkenal BE FEARFUL when others are greedy and BE GREEDY only when others are fearful, atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia “TAKUTLAH ketika investor lain menunjukkan ketamakannya, dan TAMAKLAH saat investor lain ketakutan”.

Dengan menggunakan metode Value Investing, kita memang dapat menganalisa saham mana yang memiliki fundamental bagus, dan berapa intrinsic value saham tersebut. Namun, tak peduli sejago apapun Anda dalam menganalisa, Anda tidak akan pernah bisa memprediksi secara persis naik turunnya sebuah saham dalam jangka pendek, apalagi mengetahui titik terendah dan tertinggi harga sebuah saham. Wah kalau begitu, Value Investing kurang tokcer dong? Well, di sinilah peran mindset Anda sebagai seorang Value Investor diuji. Anda dapat membaca lagi mengenai mindset seorang investor di sini

Kembali kepada studi kasus di atas, bagaimana kalau kita sudah ketinggalan kereta? Yaa artinya memang peluang di saham yang kita incar tadi sudah tertutup. Namun gak usah panik.. Dengan menggunakan metode Value Investing, kita dapat menemukan saham lain yang peluangnya masih terbuka. Jadi, jangan berkecil hati jika kita ketinggalan kereta di satu saham yang kita incar, peluang di saham lain masih tersedia untuk Anda. Saya punya kabar baik untuk Anda. Apabila Anda dapat menyaring mutiara terpendam di BEI, maka akan selalu ada peluang untuk memperoleh saham dengan fundamental bagus di harga murah. Sekarang pertanyaannya, bagaimana jika semua saham bagus sudah overvalued apabila dibandingkan dengan intrinsic value nya? Itu artinya IHSG secara keseluruhan sudah mengalami bubble, so di sini Anda perlu BERSABAR dengan menunggu IHSG tersebut koreksi ke harga wajarnya, kemudian barulah kita berburu saham bagus dengan harga murah.

BERSABAR memang perlu diakui satu hal yang paling sulit dilakukan oleh kebanyakan investor. Banyak dari investor yang tancap gas terus untuk membeli saham meskipun harga nya sudah overvalued. Ada kala nya kita harus memegang cash karena kita tahu, saham-saham tidak berada di harga wajarnya. Ketika Anda bersabar dan menunggu jadwal keberangkatan kereta berikutnya, dan bukannya ikut-ikutan mengejar kereta apalagi kereta nya sudah full speed, maka peluang akan selalu terbuka untuk Anda.

0 komentar:

Posting Komentar